Beberapa ada yang mengungkapkan kalau perasaan adalah sesuatu yang tumbuh, tapi pengungkapnya sama sekali tidak tahu wujud akarnya. Pun katanya rasa adalah sesuatu yang merasuk -tanpa permisi-, tapi ketika tanda-tandanya hendak dirincikan tiada pengertian sempit untuk menjelaskannya. Begitulah ia tercipta istimewa, setumpuk kertas belum tentu tepat menggambarkannya. Karena setiap perasa memiliki jalan berbeda dalam merasa, juga punya kalimat bervariasi dalam memparafrasekan.
Desas-desus terdengar, informasi sana sini -seperti apa mata kuliah ini akan berjalan, juga bayangan kisah penutupnya- telah dikumpulkan dari berbagai sumber yang tiada pilihan selain mempercayainya. Kecemasan datang, kecemasan tumbuh, kami dirasuki kecemasan. Terserah apapun bahasanya. Yang jelas, kami cemas. Kecemasan muncul dan menari riang, berbanding terbalik dengan perasanya yang -cemas-. Menjajaki RPS tabel demi tabel, memastikan posisi pembahasan pekan depan ada di tabel ke berapa? mempertanyakan, belumkah bertemu UTS? Menghitung mundur hari, menyilang angka di kalender dinding, yang semakin menuju pertemuan ke 6 -_-.
Cemas,
Jika ia rasa yang tumbuh, bisa terterka akarnya. Mungkin SOAL UJIAN.
Jika ia rasa yang merasuk, bisa diperkirakan tanda-tanda nya. PEMBAGIAN EXERCISES.
Aman terkendali, Razi memimpin jalan usaha kami dalam persiapan UTS setelah sebelumnya ber koorperasi dengan Maulana.
LOT menjadi andalan keluarga dalam situasi seperti ini,
pasca nge LOTRE ^^
lihatlah apa yang terjadi :D
pasca nge LOTRE ^^
lihatlah apa yang terjadi :D
Rusuh itu biasa kawan,
sebagai Penyedap Rasa , wkwkwk.
tapi sungguh, rusuhnya tidak sungguh-sungguh :D
tapi sungguh, rusuhnya tidak sungguh-sungguh :D
***
Cepat atau lambat, UTS akan berlalu. Itu MUTLAK.
Bagaimana ia berlalu, ini Ikhtiar.
Bismillah H-2 pekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar