Rabu, 28 Februari 2018

Besok bulan Maret

Februari perlahan melambai pertada akan pergi, sudah sebulan lebih ternyata kami berkuliah.
Besok bulan maret, akan banyak kisah yang bisa kami prediksi.

pertama, pembahasan kompetensi-kompetensi abad 21 yang tentu masih akan terus berlanjut serta observasi sekolah yang akan kami rampungkan di pertemuan ke 9 (tepatnya tanggal berapa, tak tahu).

kedua, Media pembelajaran akan mulai kami gunakan dalam drama sekolah-sekolah an bersama lembar validasi observasi yang kami harap akan ter ceklist di kotak ujung kanan disetiap kategori.

ketiga, kami akan UTS 1 mata kuliah matematika 2, diikuti presentasi-presentasi yang belum terbayangkan akan seperti apa ia berjalan nantinya. membahas GRUP. itu apa? silahkan googling.

keempat, Rasional Penelitian akan terus terpaparkan dan pasti akan diikuti dengan kritikan-kritikan membangun yang dalam waktu dekat akan kami pertanggungjawabkan.

kelima, Bab 1 dan Bab 2 dari calon proposal akan menjadi hidangan pembuka di Rabu pertama maret, dan pastinya akan ada Bab 3. pasti, kapan? bulan maret juga. lalu? akan kami presentasikan, satu persatu. kapan? bulan maret juga. tepatnya? akhir, mungkin.

keenam, Pembahasan MiC akan terus memasuki episode baru layaknya drama yang peristiwa akhir tiap tayangannya tidak bisa ditebak. Masih tersisa 8 episode, semoga kami kuat dan selalu bisa membahagiakan bapak.

keenam, Akan ada puluhan postulate, definisi, dan teorema yang akan lebih menggenapkan tabel-tabel rapi dalam folder Geometri di laptop kami. Ada menu baru yang terhidang di akhir februari, -Lesson Learn-, kami yakin itu akan menjadi hidangan pentup kami di tiap Rabu sore nantinya, di bulan maret dan setelahnya.

ketujuh, pembahasan ruang-ruang tak ter visualisasikan akan terus berjalan. terus terus berjalan.

Dibalik kesusahan, ada kemudahan.
Setelah perkuliahan, akan datang Tesis-an.
Habis tesis-an, terbitlah wisudahan.

Mari menjaga semangat kawan,
Pertanda harapan dan perjuangan orang tua tidak kita sia-siakan.

sekian,
selamat datang Maret

Kamis, 15 Februari 2018

Dari kami untuk Mba Uci

Iyaaaak, Bismillahirrahmanirrahim

Kalian pasti penasaran kan siapa yg paling aktif dalam hal tulis menulis di blog ini

Namanya Fauziyah Alimuddin (gatau dah bener atau salah) alias Uci alias Mba Uci alias Mama kalo kata si Tezha (kayak teroris gak sih bnyak aliasnya)

Lahirnya di Makassar, btw aku lupa tggal lahirnya padahal dpt traktiran nasi padang pas mba uci ultah 🤔
Mba uci tahun ini akan menginjak 25 tahun inshaAllah kalau msh di ksi umur sama Allah (jahat bgt yak)

Mba uci kebelet nikah, sbenernya sih efek stress kuliah aja makanya pgen kebelet nikah, krn konon katanya kalau udah nikah enak kan pulang kuliah ada tempat berkeluh kesah

Mba uci ini Miss terterterpanik se luar angkasa, tumben ketemu org panikan kyak dia. Tugas kuliah tahun depan dikumpulin, udah dikerjain dari 2 tahun yang lalu (lebay gak sih). Tapi kalo gak ada dia di kelas, gak ada yang ingetin tugas juga sih, so thanks Mba uci

FYI aja semenit yang lalu baru saja mba Uci nge chat aku via WA kalo negara api menyerang (alias tugas matematika 2), mata kuliah favorit mba uci. mba Uci itu orangnya baik hati, karena mau membantu mba Ririn mengerjakan tugas geometri, membantu Laras mencari jurnal2 untuk seminar usulan tesis, dan membantu anak sekelas untuk mengingat tugas, gak kebayang kalo satu kosan sama dia, Creepy 😂😂😂

mba Uci merupakan sasaran empuk Razi dan Maulana, alias mereka bertiga itu bagaikan kucing dan tikus, tapi di dalam hati mereka bertiga, mereka saling menyayangi satu sama lainnya wkwk :D

naaaah yang penasaran sama wajahnya mba Uci, nih aku kasi foto terbaik dia yang aku ambil ketika mba Uci pakai jilbab baru nya, cantik lhoooooo
terima kasih mba Uci sudah menjadi sampel yang berguna dalam populasi kelas mat A 2017

Senin, 12 Februari 2018

Matematika 2: Menghitung Mundur

Beberapa ada yang mengungkapkan kalau perasaan adalah sesuatu yang tumbuh, tapi pengungkapnya sama sekali tidak tahu wujud akarnya. Pun katanya rasa adalah sesuatu yang merasuk -tanpa permisi-, tapi ketika tanda-tandanya hendak dirincikan tiada pengertian sempit untuk menjelaskannya. Begitulah ia tercipta istimewa, setumpuk kertas belum tentu tepat menggambarkannya. Karena setiap perasa memiliki jalan berbeda dalam merasa, juga punya kalimat bervariasi dalam memparafrasekan.

Desas-desus terdengar, informasi sana sini -seperti apa mata kuliah ini akan berjalan, juga bayangan kisah penutupnya- telah dikumpulkan dari berbagai sumber yang tiada pilihan selain mempercayainya. Kecemasan datang, kecemasan tumbuh, kami dirasuki kecemasan. Terserah apapun bahasanya. Yang jelas, kami cemas. Kecemasan muncul dan menari riang, berbanding terbalik dengan perasanya yang -cemas-. Menjajaki RPS tabel demi tabel, memastikan posisi pembahasan pekan depan ada di tabel ke berapa? mempertanyakan, belumkah bertemu UTS? Menghitung mundur hari, menyilang angka di kalender dinding, yang semakin menuju pertemuan ke 6 -_-.

Cemas,
Jika ia rasa yang tumbuh, bisa terterka akarnya. Mungkin SOAL UJIAN.
Jika ia rasa yang merasuk, bisa diperkirakan tanda-tanda nya. PEMBAGIAN EXERCISES.

Aman terkendali, Razi memimpin jalan usaha kami dalam persiapan UTS setelah sebelumnya ber koorperasi dengan Maulana.


LOT menjadi andalan keluarga dalam situasi seperti ini,
pasca nge LOTRE ^^
lihatlah apa yang terjadi :D


Rusuh itu biasa kawan,
sebagai Penyedap Rasa , wkwkwk.
tapi sungguh, rusuhnya tidak sungguh-sungguh :D

***

Cepat atau lambat, UTS akan berlalu. Itu MUTLAK.
Bagaimana  ia berlalu, ini Ikhtiar.
Bismillah H-2 pekan



Tamasya 3 : Rumah Makan Bu Sinta

06-Februari-2018
Selasa kali ini kami awali dengan beratnya perjuangan untuk melawan kantuk dan rendahnya suhu di pagi hari. Belum lepas dinginnya air wudhu subuh di beberapa anggota badan, mesti disambung dengan puluhan guyuran di keseluruhan, mandi. Apa sebab? Pukul 7 teng, jadwal untuk Mata Kuliah Matematika 2. Satu-satunya jadwal pagi kami di semester dua. ^^

07.13
12 kursi telah terisi, kurang satu orang. Mba Ririn tiba di kelas pukul 07. 18 karena terlibat sedikit urusan di pagi buta. Bapak belum masuk, syukurnya. Tidak berselang lama, ada notif di grup WA angkatan, meminta nomor kating A. Tak ada firasat awalnya, ternyata jam ke 3-4 kami tidak kuliah karena bapak yang berhalangan hadir, mata kuliah Publikasi Karya Ilmiah. fix, hari ini hanya 2 jam perkuliahan. Gayung bersambut, bidah melontarkan ajakan  menenangkan lambung-lambung yang sedari pagi belum terisi. Kami akan ditraktir 😍.

Kuliah Matematika 2 pun tak lantas bisa dimulai seketika bapak memasuki ruangan. Ada sedikit masalah saat bapak hendak menyambungkan laptop ke LCD, tapi tak lama bisa teratasi. Pertemuan kali ini membahas tiga jenis induksi, warbiasah!

Singkat cerita, 
Teng, teng!
Waktu habis. Kami keluar ruangan.

Ada satu pertanyaan yang kami takutkan kalau-kalau jawabannya adalah "belum". "Jam segini, warung itu udah buka gak ya?", 
Jalan aja wes, toh kalau rejeki gak kemana. Jadilah perjalanan dimulai. 5 motor 1 mobil menjadi transportasi kami menuju TKP.
Alhamdulillah, buka warungnya 😍😅

Tak jauh beda dengan tamasya 2 kami di warung SS. Dalam perekaman pesanan, Wida menjadi kordinator kembali, menanyakan menu ikan, menentukan jumlah sambel setiap jenis, dan dengan apa kami akan menghilangkan dahaga adalah 3 poin penting yang tidak akan dilewatkan untuk memastikan kesejahteraan perut kami nantinya.
Perut keroncongan, tidak begitu dimanjakan ditempat ini, wajar karena makanan baru akan diolah hanya ketika telah dipesan. Mau tidak mau perut kami harus sedikit lebih disabarkan karena hidung yang sudah menang banyak meng aromai segala sedap. Haha

Nah, selang menunggu. Apa yang kami lakukan? Tentu, bercerita -Salah satu dari sekian banyak hal menyenangkan ketika kami duduk bersama-sama -, -hal yang belakangan sudah jarang kami jumpai karena jadwal yang tidak menjiplak semester kemarin-. Pembicaraan dibuka, tidak teringat dengan baik siapa yang memulai. Tema beragam, mulai dari tugas, karakter dosen, dan agenda2 antisipasi untuk menghadapi UTS yang semakin mendekat. Itu saja? Ya gak lah. Ada cerita lain. Hahaha. Kami menceritakan seseorang asal pulau berbentuk K Indonesia, yang konon panikan, dan serba lebay. Tolong dimaklumi 😘, doakan semoga dia bisa berubah. Hahaha. 

Kurang lebih dua jam, semua menu lengkap terhidang di meja. Alhamdulillah..
Semoga tamasya kedepan, mba Ririn bisa ikut. Aamiin 


Adakah yang lebih membahagiakan dari "makan gratis"?
ADA,
APA?
"Ngumpul-ngumpul sambil makan gratis" ^^

Terima kasih untuk Abidah berhati indah untuk traktirannya. Semoga Allah SWT membalas dengan sebaik-baik balasan. Aamiiin

Kamis, 01 Februari 2018

Harapan VS Fatamorgana

Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian,
bertugas-tugas dahulu,
bertoga-toga kemudian.

Kadang, kita mempersalahkan keadaan yang tidak sesuai harapan. Padahal boleh jadi, kita yang sejatinya keliru menempatkan harapan. Terkadang kita menyalahkan bunga yang tidak bermekaran di sekitar tempat tinggal kita, padahal mungkin?, kita yang khilaf karena memilih padang gersang sebagai tanah untuk bermukim. Saat-saat tertentu kita menyalahkan air yang tak kunjung ada untuk penghilang gerah, padahal bisa saja kita yang lupa menyediakan wadah untuk menadah hujan.

Dua pekan sedikit penuh keluh dan rintihan, terasa beda. Pikiran terasa lebih ekstra, dan diri serasa lebih sering sendiri, jarang ngobrol dan ngumpul sekarang ni :( .

Rasional penelitian, dan plan pembuatan media menjadi fokus awal kami menjejaki perkuliahan awal 2018. Pakaian sedikit acak kadut, jilbab miring sana sini, peluh tiada terbendung, dan mata panda yang semakin melengkung menjadi kisah kasih pembuka layaknya ucapan selamat datang.
Air mata ada, meski tidak semua dari kami menitikannya. Depresi pun begitu, rasanya ingin pulang saja. Bahkan perasaan kurang fokus dan kurang memaximalkan belajar selalu menghantui hingga berwujud khawatir.

Bukan tanpa sandungan, dari kami ada yang harus berpikir keras karena laptop untuk mengerjakan tugas sedang tidak berkondisi baik, mencari telapak tangan siapa yang terbuka lebar berbagi resah, ketika laptopnya sedang tidak terpakai. Dari kami ada yang diuji dengan masalah bertumpang tindih, belum lepas satu, lekat lah satu yang lain.

Mengharapkan leha-leha dalam perkuliahan tentu hanya fatamorgana, kami sadar, kami tahu itu! Tapi, tahunya kami akan itu tak lantas membuat kami tanpa keluh, kesah. Kami manusia biasa. Mungkin harapan kami untuk sedikit santai adalah cara kami mencari kebahagiaan, menciptakan kesenangan sendiri, meski tidak berwujud di alam nyata, meski akan berujung kecewa. Karena kami sadar, kami sendiri yang memilih tempat bermukim ini, dunia ini. Dunia untuk orang-orang yang siap mengecap pahitnya menuntut ilmu, demi menyingkirkan hinanya kebodohan sepanjang hidup. Hamparan bagi pejuang-pejuang yang telah ber azzam untuk membanggakan keluarga, sanak saudara, khususnya orangtua.

Dataran yang menjadi saksi akan kening yang tidak jarang mengkerut memikirkan entah tugas mana, saksi akan debaran hati yang was-was menanti nama pembibing yang tidak juga di upload, saksi akan gelisah karena syarat kelulusan yang belum kami paham untuk dijajaki, saksi akan kekhawatiran masa-masa akan datang akan seperti apa ceritanya, saksi akan tetesan pilu dan rindu tidak berkesudahan untuk kampung halaman, menjadi saksi akan pelukan-pelukan sepi ingin pulang bertemu saudara, ayah bunda di tanah kelahiran.

Kawan, semoga malaikat mulia penjaga bagian kanan kita selalu sibuk mencatat amalan-amalan langit, pahala kesabaran dan kesyukuran kita.
Tetap Semangat :*